Beberapa bulan lalu sebelum kucing saya meninggal karena tertabrak motor, kucing saya yang bernama Openg sempat mengalami penyakit kulit di kepala belakang bagian lehernya.
Bulunya rontok dan tinggal sedikit. Hal itu karena ia selalu gelut terus dan hanya pulang kalau lapar.
Maklum, kucing kalau udah tua memang gitu, apalagi dia termasuk kucing kampung slogannya tiada hari tanpa gelut dan gelut.
Kata teman saya, penyakit kulit ini bisa sembuh pakai salep kucing. Gak harus melulu di bawa ke dokter kalau diobati sendiri juga bisa.
Dari sekian banyaknya penyakit kulit pada kucing, beberapa di antaranya dapat menular baik ke kucing itu sendiri, hewan lain, atau ke manusia.
Umumnya disebabkan karena parasit seperti jamur, tungau di telinganya, atau kutu di badannya.
Maka dari itu, ketika kucing banyak kutu atau tungau, segera lakukan perawatan, misalnya seperti grooming kucing agar kutu dan tungau hilang.
Di PetShop, biasanya juga ada dokternya. Jadi bisa sekalian diperiksakan.
Studi yang dikutip dari halodoc menunjukkan bahwa dari 6%-15% kucing mengalami satu penyakit kulit dan bahkan ada yang lebih dari satu.
Jenis-jenis penyakit menular pada kulit kucing
Kulit kucing adalah organ terbesar yang luas atau beratnya mencapai seperempat tubuhnya. Kulit kucing berfungsi sebagai perlindungan tubuh dari luar dan juga menjaga suhu tubuh.
Jadi memang harus dijaga kebersihannya agar pemicu seperti parasit, tungau, jamur, kutu, bakteri tidak hinggap dan menyebabkan penyakit kulit.
Sehingga mengetahui jenis penyakit kulit pada kucing terutama yang menular, menjadi penting agar bisa dilakukan pencegahan.
Beberpa jenis penyakit kulit menular pada kucing antaranya seperti :
1. Kurap
Kurap adalah penyakit kucing yang cukup menular. Jika sudah terjadi maka segera diobati agar tak membesar kemana-mana. Karena bisa juga menular ke manusia.
Penyakit ini bisa menyebabkan adanya lesi atau bagian kulit yang tumbuh tidak normal di bagian kepala atau kuping, dan juga kaki depannya yang membesar.
Mungkin kalian pernah melihat kucing dengan kondisi telinga seperti keriting, dan juga kaki depan yang besar, bisa dipastikan itulah kurap.
2. Kutu kucing
Kutu kucing adalah masalah umum yang sering banget terjadi dan mungkin hampir semua kucing mengalaminya.
Kutu kucing ini perutnya pipih dan larinya cepat. Kalau ditangkap ia suka loncat. Bahkan saat sudah berada di luar badan kucing, ia bisa melompat jauh ke badan kucing.
Biasanya saya suka memandikan kucing dengan air hangat beberapa saat, sampai kutu pada mati.
Kucing yang sering garuk-garuk biasanya karena banyak kutunya. Bulunya berdebu karena sering guling-guling di tanah.
Kutu kucing jika dibiarkan maka akan beranak pinak dan menggigit kulit kucing. Kadang sampai kayak jadi korengan.
Jika sudah begitu, cara tercepat ya memandikannya dengan shampoo kucing dan air hangat. Dengan segera maka kutu akan mati dan kucing jadi tenang gak garuk-garuk terus.
3. Tungau kucing
Tunga kucing juga sering ditemui di telinga kucing. Bentuknya kecil dan beranak pinak. Kadang suka saya bersihkan pakai minyak kayu putih.
Tapi karena pedih, kucing pun gak betah dan kabur terus. Jika tungau kena kayu putih maka akan mati.
Jangan dicoba ya, bisa pakai minyak lain yang gak pedih.
Tanda jika kucingmu ada tungaunya, biasanya suka garuk-garuk telinga dan geleng-geleng kepala.
Tungau ini memakan minyak dan lilin di telinga kucing. Karena tungau ini, telinga kucing bisa meradang dan bisa menyebabkan bau tak sedap dari telinga kucing.
Tungau ini bisa diobati dengan obat topikal dari dokter hewan. Penampakan tungau kucing ada di video atas ya.
4. Sporotrichosis
Sporotrichosis adalah jamur pada kulit kucinn yang menimbulkan lesi kulit kecil yang keras dan mengeluarkan cairan. Dan bahayanya lagi, jamur pada kulit kucing ini juga dapar menular ke manusia.
Walaupun ini jarang terjadi, namun manusia perlu waspada, terutama mereka yang rentan dan imun tubuh lemah.
Jika kamu mendapati hal ini dan sempat bersentuhan dengan kucingnya, segera cuci tangan dan lakukan pencegahan penyakitnya agar tidak menjalar.
5. Kutu rambut kucing
Kutu rambut kucing ini beda dengan kutu kucing yang melompat. Kutu rambut ini menempel di rambut kucing seperti kutu pada rambut manusia.
Kucing yang terkena parasit ini terlihat sering menjilati bulunya sendiri. Bulu kucing juga terlihat menempel dan tidak hilang walaupun sudah di mandikan dengan shampoo.
Kutu rambut kucing ini berbentuk seperti butian merica dengan ukuran 0.5 mmdan akan mudah terlihat dengan mikroskop.
Kerontokan bulu kucing juga bisa terjadi karena parasit ini. Selain itu juga bisa terjadi radang gusi pada kucing karena kemakan saat menjilati bulunya.
Bagian yang sering terkena yaitu punggung sampai ke pinggang kucing.
Cara mengatasinya menurrut drh Agus Efendi yaitu dengan menyuntikkan obat ivermectin sebanyak tiga kali dengan jarak wantu 10-14 hari.
Kemudian pengobatan dengan metode dipping dalam life sulfur juga dinilai efektif mengatasi penyakit tersebut.
6. Infeksi bakteri
Infeksi kulit kucing bisa terjadi ketika bakteri masuk melalui luka atau goresan pada kulit kucing.
Gejala infeksi bakteri ini diantaranya seperti bengkak, rasa nyeri di area yang terinfeksi, dan juga timbul kemerahan.
Salah satu cara mengobatinya yaitu dengan antibiotik.
7. Scabies
Scabies adalah jenis infkesi pada kulit kucing yang umum terjadi. Gejalanya seperti kulit kemerahan, rasa gatal, dan bulu rontok.
Penyakit kulit ini dapat menyebar dengan cepat akibat kucing tinggal di kandang, lingkungan padat dan ruangan yang sempit.
8. Ringworm atau kurapan
Ringworm yaitu salah satu jenis infeksi kulit kucing yang juga cukup umum terjadi. Gelajanya seperti kulit bersisik dan kemerahan dan bulu rontok pada area infeksi.
Pengobatan yang dilakukan bisa dengan antijamur atau obat topikal, dan menjaga tempat kucing agar tetap bersih dan kering.
9. DemodexsisDemodexsis adalah jenis penyakit kulit kucing yang juga umum terjadi karena tungau berjenis Demodexsis.
Tungau Demodexsis ini umumnya ada di semua hewan, namun lebih sering ditemui pada anjing dan kucing.
Penyakit ini umumnya dikaitkan dengan imunitas tubuh hewan yang lemah, walaupun tidak selalu begitu.
Demodksis ini ada dua jenis yaitu Demodexsis cati dan dan demodex gatoi.
Demodexsis cati adalah jenis penyakit yang gejalanya seperti rambut rontok, pengerasan pada, dan kulit yang meradang.
Dalam beberapa kasus, juga akan timbul lesi pada kulit dan terasa gatal
demodex gatoi, yaitu jenis penyakit kulit pada kucing yang gejalanya seperti gatal yang cukup parah, kulit meradang, dan ada kerak di batang badan juga tungkai.
Di beberapa kasus, juga muncul bisul di bibir kucing atau korengan namun kecil di semua badan kucing.
Lebih lengkapnya tentang demodeksis bisa dibaca di sini
Penyakit kulit pada kucing memang cukup mengganggu. Terlebih pada kucing kesayangan.
Dulu kucing saya pas masih sering di rumah, badannya selalu bersih karena saya perhatikan.
Tapi semenjak hobi mengembara, badannya jadi kotor dan penyakit kulit pun bersarang di tubuhnya.
Jadi, menjaga kucing agar tetap bersih memang penting agar selalu sehat dan menjadi teman setia di rumah.
Oh ya, jangan lupa untuk like fanspage Penasihat Kucing dan pinterest untuk tau banyak tentang info kucing. Terima kasih.